Kawasan Secapa Polri Sukabumi
Secapa Polri Sukabumi adalah sekolah cbagi calon perwira Kepolisian RI. Peserta didiknya berasal dari seluruh pelosok tanah air. Terletak di jalan Bhayangkara, Secapa Polri ini terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Sukabumi.
Bagi masyarakat umum, mendengar nama Secapa berarti adalah suasana lega, sejuk dan rindang. Di sini jika tidak ada acara intern Secapa, masyarakat dapat dengan leluasa memanfaatkan ruang-ruang terbuka seprti lapangan Rekonfu untuk berolah raga, atau hanya jalan-jalan. Suasana yang bersih dan rapi menambah rasa betah berlama-lama di situ.
Di sini juga terdapat gedung pertemuan Anton Sujarwo dan beberapa lapangan olah raga yang dapat dimanfaatkan oleh warga umum, tapi dengan terlebih dulu meminta ijin dan membuat janji.
Untuk mencapai kompleks Secapa gak susah kok. Tinggal naik angkot nomor 14 atau 15 jurusan Jl. Bhayangkara, langsung turun di Secapa.
Kawasan Pusat Kota Sukabumi : Jalan Harun Kabir
Jalan Harun Kabir adalah jalan penghubung antara wilayah selatan dengan utara Kota Sukabumi. Walaupun bukan jalan utama, tapi jalan ini dijamin paling ramai di Kota Sukabumi. Jalan ini didominasi oleh pejalan kaki bercampur aduk dengan segala macam model kendaraan yang ada di sini. Tak ketinggalan pedagang kaki lima dan parkiran kendaraan yang semakin menyemarakkan.
Perkebunan Teh Perbawati, Selabintana
Perkebunan Teh Perbawati terletak sekitar 12 km sebelah utara pusat Kota Sukabumi, atau sekitar 5 km sebelah utara tempat wisata Selabintana. Perkebunan ini adalah bagian dari PT Perkebunan Nusantara Kebun Goalpara yang memproduksi teh untuk dipasarkan di Indonesia maupun manca negara.
Jika kita ingin berkunjung ke Pondok Halimun yang merupakan salah satu pintu gerbang Taman Nasioal Gede Pangrango, kita pasti melewati perkebunan ini. Dan jika beruntung, pada waktu-waktu tertentu kita bisa berjumpa dengan para wanita pemetik teh yang sedang bekerja, sambil menikmati pemandangan hamparan kebun teh bak permadani hijau dilatarbelakangi Gunung Gede Pangrango yang berdiri dengan anggun.
Air Terjun Curug Sawer
Air terjun Curug Sawer adalah salah satu dari sekian banyak air terjun di seputaran kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Untuk mencapai air terjun ini, kita dapat melalui pintu taman nasional di Situ Gunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Sekitar 17 km dari pusat kota Sukabumi. Air terjun ini adalah bagian dari aliran sungai Cigunung yang akan bermuara dan bergabung dengan Sungai Cimandiri sekitar 25 km di sebelah selatannya.
Gunung Gede dan Pangrango
Foto Gunung Gede Pangrango, tampak bangunan-bangunan di Kota Sukabumi berada di bawah naungan gugusan kedua gunung ini.
Kota Sukabumi terletak di sebelah selatan gugusan rangkaian Gunung Gede (2958 meter di atas permukaan laut) dan Pangrango (3019 m dpl) yang menjadi Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan taman nasional tertua di Indonesia.
Gunung Gede dan Pangrango
Foto Gunung Gede Pangrango, tampak bangunan-bangunan di Kota Sukabumi berada di bawah naungan gugusan kedua gunung ini.
Kota Sukabumi terletak di sebelah selatan gugusan rangkaian Gunung Gede (2958 meter di atas permukaan laut) dan Pangrango (3019 m dpl) yang menjadi Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan taman nasional tertua di Indonesia.
Kawasan Alun-alun Kota Sukabumi
gambar foto udara Alun-alun dan Masjid Agung Kota Sukabumi dan sekitarnya
klik gambar untuk memperbesar
Alun-alun
Kota Sukabumi adalah salah satu tempat yang dibangun sebagai cikal
bakal awal terbentuk dan berkembangnya kota. Alun-alun ini juga
digunakan sebagai patokan titik nol kilometer bagi kota Sukabumi
terhadap kota lain.
Seperti
halnya kota-kota lainnya di Pulau Jawa, tata ruang kotanya sudah pasti
menyediakan ruang terbuka di salah sisi jalan utama. Ruang terbuka ini
sebagai vocal point, atau bia disebut point of interest atawa penanda
utama sebuah kota. Maka di sekeliling dibangunlah beberapa fasilitas
publik yang penting. Untuk kota Sukabumi, dibangunlah Masjid Agung di
sebelah barat alun-alun, Pendopo Kabupaten di sisi selatan, dan kantor
penegak hukum (Kepolisian dan Kejaksaan) di sebelah timur. Untuk kota
lain bisa berbeda, namun kesamaannya adalah letak Masjid Agung yang
selalu di sebelah barat alun-alun, supaya sewaktu dilakukan ibadah
besar, alun-alun dapat menampung luberan umat dari dalam Masjid.
Sebagaimana
ruang terbuka lainnya, alun-alun mempunyai banyak fungsi yang lain,
antara lain sebagai tempat bersosialisasi warga kota, berolahraga,
paru-paru kota yang ditubuhi banyak tanaman, bahkan dapat digunakan pula
sebagai tempat demonstrasi.
Pada
awalnya, antara bangunan Masjid Agung dan alun-alun terdapat jalan yang
melewati depan Masjid. Namun karena kebutuhan ruang untuk menampung
umat yang semakin bertambah, maka jalan itu diubah menjadi bagian dari
perluasan Masjid, dan alun-alun seolah menjadi pekarangannya. Saat ini
alun-alun sudah menyusut ukurannya dari sebelumnya. Selain digunakan
sebagai pelebaran jalan maupun di sekelilingnya
maupu sebagai areal parkir kendaraan. Sudah saatnya perlu dilakukan
usaha pembatasan usaha pemanfaatan alun-alun yang berpotensi menyebabkan
alun-alun kehilangan fungsi vitalnya dan ciriu khas utama bagi kota
Sukabumi. Menjadi sebuah kepedulian bagi kita semua bagi kelestarian
alun-alun.Lapangan Merdeka, Sukabumi
Siapa
yang tak kenal dengan Lapangan Merdeka? Bagi warga Sukabumi tentu tak
asing lagi dengan lapangan ini. Sebagian pasti sudah dengan sengaja
mengunjungi lapangan ini, atau hanya sekedar lewat saja.
Lapangan
Merdeka sebagai salah satu ruang terbuka public di kota Sukabumi memang
popular dan akrab bagi warga kota. Di mana di tempat inilah berbagai
aktivitas warga dilakuakn, baik yang resmi maupun tidak, terencana
maupun insidentil, kolektif maupun individual. Segala aktivitas yang
memerlukan ruang dan udara terbuka banyak dilakukan di lapangan ini.
Selain
digunakan sebagai tempat upacara dan acara-acara resmi oleh pemerintah
maupun pihak sekolah, lapangan ini juga digunakan sebagai tempat
kegiatan umum seperti pameran dan pertunjukkan seni. Namun, lapangan ini
lebih sering digunakan warga sebagai tempat berolahraga dan
bersosialisasi. Selain lapangan terbuka, juga terdapat lintasan lari
sepanjang sekitar 400 meter yang mengelilingi lapangan, kemudian
terdapat lapangan basket, voli dan bulu tangkis. Lapangan ini terpadu
dengan gelanggang olahraga tertutup yanbg terletak di sudut barat daya
lapangan, pendopo sebagai tempat acara resmi di sebelah barat dan
lapangan olah raga di sebelah barat laut lapangan.
Pintu
masuk utama lapangan ini terletak di sebelah di timur yang menghadap ke
Jalan Perintis Kemerdekaan. Dan ada beberapa pintu dan jalan lain yang
menghubungkan ke Jalan Veteran di sebelah utara dan dengan Alun-alun di
sebelah selatan.
Karena
terletak di pusat kota, lapangan ini tak pernah sepi dari aktivitas
penduduk. Di hari-hari biasa saat cuaca baik, aktivitas olahraga warga
kota dimulai sejak fajar menyingsing sepanjang hari sampai menjelang
maghrib di petang hari. Puncaknya adalah pada hari Minggu, ketika warga
yang datang bisa berlipat kali mencapai jumlah ribuan orang. Hal itu
menarik pedagang untuk menggelar dagangannya, mulai dari makanan sampai
tanaman hias.
Sebagai
warga Kota Sukabumi, kita patut bersyukur mempunyai ruang terbuka
publik yang cukup representatif selain alun-alun. Tak banyak kota
seperti Sukabumi yang mempunyai ruang terbuka lebih dari satu, yang
lazimnya hanya terdapat berupa alun-alun saja. Sebagai bentuk syukur
kita, mari kita turut menjaga lapangan Merdeka supaya tetap bersih dan
rapi, sehingga nantinya anak cucu kita pun bisa berolah raga di situ.
Sumber : http://sukabumi-city.blogspot.com/
IKLAN SPONSOR DARI GOOGLE :
Posting Komentar